Angkasa Pura I (AP I), perusahaan pengelola bandara di Indonesia, mencatat lonjakan signifikan dalam jumlah penumpang pesawat pada tahun ini. Hingga pertengahan tahun 2024, AP I telah melayani lebih dari 36 juta penumpang di seluruh bandara yang dikelolanya. Peningkatan ini menunjukkan pemulihan sektor penerbangan pasca-pandemi serta meningkatnya mobilitas masyarakat.

Direktur Utama AP I, Faik Fahmi, menyatakan bahwa lonjakan jumlah penumpang ini tidak lepas dari berbagai upaya strategis yang dilakukan perusahaan. “Kami telah melakukan berbagai inisiatif untuk meningkatkan kualitas layanan dan kenyamanan penumpang. Selain itu, kami juga menggencarkan promosi destinasi wisata domestik untuk mendorong masyarakat lebih banyak melakukan perjalanan udara,” ujarnya.

Peningkatan jumlah penumpang ini terlihat merata di hampir semua bandara yang dikelola oleh AP I. Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali dan Bandara Internasional Juanda di Surabaya menjadi dua bandara dengan pertumbuhan penumpang tertinggi. Kedua bandara ini memang menjadi pintu gerbang utama bagi wisatawan domestik dan mancanegara.

Selain itu, AP I juga mencatat peningkatan signifikan dalam jumlah penerbangan. Tercatat lebih dari 300.000 pergerakan pesawat telah dilayani sepanjang tahun ini. Peningkatan ini tidak hanya didorong oleh penerbangan domestik, tetapi juga oleh pembukaan kembali beberapa rute internasional yang sempat ditutup akibat pandemi.

Faik Fahmi menambahkan, AP I terus berkomitmen untuk meningkatkan infrastruktur dan fasilitas di bandara-bandara yang dikelolanya. Investasi besar-besaran dilakukan untuk memperluas terminal, menambah fasilitas penunjang, serta meningkatkan sistem keamanan dan keselamatan penerbangan.

Dengan meningkatnya jumlah penumpang dan pergerakan pesawat, AP I optimis bahwa sektor penerbangan nasional akan terus mengalami pertumbuhan yang positif. “Kami berharap dapat terus memberikan kontribusi maksimal bagi perekonomian nasional melalui sektor penerbangan yang lebih kuat dan berkelanjutan,” tutup Faik Fahmi.

Peningkatan ini menjadi angin segar bagi industri penerbangan Indonesia yang sempat terdampak parah oleh pandemi COVID-19. Optimisme tinggi menyertai langkah-langkah strategis yang dilakukan AP I dalam mendukung pemulihan dan pertumbuhan industri ini.